Eps 33 | Kisah Layla Dan Majnun | Orang islam wajib tau
brebes.net – kisah Laila dan Majnun apa yang akan dilakukan Majnun saat dia mengetahui bahwa Layla sudah tiada Apa yang akan terjadi pada Majenang simak artikel ini sampai akhir untuk mengetahui kisah selengkapnya dugaan Laila ternyata terbukti tepat begitu Majnun mendengar berita kematian kekasihnya ia segera berlari menuju makamnya bagaikan halilintar yang digerakkan oleh
amukan badai sungguh pemandangan yang menyedihkan di sana ada jiwa yang dinodai oleh kesedihan di sana ada hati yang diporak-porandakan oleh api penderitaan serta kesengsaraan api yang begitu menakutkan hingga membuat Majnun menjadi abu orang-orang yang melihatnya di makam Laila begitu terpana dengan penampilannya sehingga sebagian besar dari mereka berlari ketakutan mereka mereka yang mendengar kisahnya dari orang lain merasa iba dan kemudian menangisinya ada seorangpun bahkan hati yang keras sekalipun yang tak bergerak dengan apa yang mereka lihat ataupun dengar pada hari itu awalnya Ia menggeliat-geliat di tanah bagaikan ular gila yang menjaga harta yang sangat berharga lalu ketika kematian Laila mulai meresap ke dalam dirinya ia memandang makam Laila dengan mata berkaca-kaca ia tampak seolah sedang
dalam keadaan tak sadarkan diri oleh mantra-mantra selama beberapa saat ia hanya duduk di sana tak sanggup bicara akhirnya gerbang emosi itu terbuka dan semburan ratapan mengalir dari bibirnya Kekasihku yang cantik kau telah mati sebelum kau berkembang ketidakberuntungan yang kejam telah mengubah musim semimu menjadi musim gugur kau belum sempat menatap dunia dengan jelas sebelum kedua mata indah itu akhirnya tertutup untuk selamanya kerumunan orang yang hadir di makam Layla memandangnya dengan heran tatkala Majnun mengayun-ayunkan tubuhnya yang bertumpu pada lututnya di sisi makam Layla seolah sedang dirasuki makhluk halus kata-katanya tentu saja pikir mereka merupakan kegilaan yang tak jelas menjadi semakin keras dan tak terkontrol dengan setiap hal nafas kemudian ia melanjutkan Katakan padaku bagaimana kabarmu di bawah sana di tengah kegelapan apa yang telah terjadi dengan kecantikanmu saat ini tahi lalat di pipimu matamu yang bagaikan mata Kijang betina Ikal pada rambut hitammu apa yang telah terjadi pada semua itu pakaian warna apa yang mereka kenakan padamu sayangku mata Siapakah yang kini membelalak saat Memandangmu dan pikiran Siapakah yang kau sihir dengan senyuman manismu tepian sungai mana yang kau hiasi kini Bungaku kebun Duri mana yang telah kau Ubah menjadi taman bunga mawar Katakan padaku bagaimana kau lewatkan waktumu dalam gua kematian yang gelap itu Tidakkah kau tahu bahwa di setiap gua pasti akan ada banyak ular bukanlah tempat yang tepat untuk seseorang sepertimu sosok yang kecantikannya mengalahkan keindahan rembulan namun di sisi lain Kau adalah harta terhebat milik Allah dan gua adalah tempat yang tepat untuk menyembunyikan harta yang seindah dirimu Iya itu benar kau bagaikan harta yang terkubur saat ini jika tidak untuk apa kau berada jauh di dalam perut bumi dan setiap harta yang terpendam pasti memiliki ular untuk menjaganya Aku adalah ular yang menjagamu dan aku akan
menjagamu hingga di hari aku mati entah bagaimana kau telah berubah cintaku tangan-tangan jahat takdir telah meniupkan badai di dalam hatimu memutar-mutarmu sampai kau pusing dan menjadi bingung sehingga yang kau harapkan hanyalah terlepasnya jiwamu namun kini badai itu telah reda dan kau telah tenang lautan jiwamu lebih tenang daripada dasar sumur yang dalam memang benar kau tersembunyi dari mataku namun hatiku dapat melihatmu takkan pernah melepaskan pandangannya darimu memang benar kau tidak berada di sini namun segala sakit dan penderitaan yang kau rasakan di dunia ini akan tetap ada selamanya kemudian Majnun bangkit berdiri dan memandang sekelilingnya semua orang telah pergi ketakutan dengan apa yang mereka anggap sebagai ocehan orang gila namun Majenang tidak sendiri di sekelilingnya terdapat teman-teman hewannya memberikan dukungan dengan kesetiaan yang menyentuh hatinya
ketika Akhirnya ia kembali ke alam liar hewan-hewan itu mengikutinya rombongan seorang pria dengan hewan-hewan liar itu berjalan menyusuri gurun dan di sepanjang jalan majunun menyanyikan lagu yang sama secara berulang-ulang sambil menuntun mereka semua begitu menyanyikan lagu yang dapat mengalahkan kematian yaitu lagu tentang kekuatan cinta nada-nada sedihnya menggema di pegunungan seolah butiran-butiran pasir yang berada di bawah kakinya juga membisikkan ratapan yang sama dan saat menyanyi te Air Mata Darah jatuh di tanah meninggalkan jejak berwarna merah di belakangnya namun ia tak lagi merasa alam liar pegunungan sebagai rumahnya setiap saat muncul keinginan untuk mengunjungi Laila dan ia akan bergegas menuju makam Laila dengan diikuti oleh teman-teman hewannya bagaikan sungai yang sedang dilanda banjir ia akan berlari menuruni Lembah tempat Layla di makamkan lalu ia akan menciumnya tanah makam itu dan selama itu saat ia terbaring dan menangis penuh ratapan di atas makam kekasihnya hewan-hewan peliharaannya menjaganya kunjungannya ke makam Laila tidak tentu pada akhirnya teman-
teman serta keluarga Laila tak ingin mendekati makam Layla mereka semua takut jika si gila itu akan muncul tanpa peringatan Siapa yang berani menghadapi resiko ditangkap singa atau digigit oleh anjing gila dengan begitu cepatnya maju dan berjalan menuju kematian namun seberapa cepatnya pun ia berjalan tampaknya ia tak sampai di tujuan ia kini hanyalah seorang peziarah di dunia ini yang selalu melaju cepat menuju makam yang dianggapnya sebagai Makkah satu-satunya tempat di mana ia dapat beristirahat setelah melakukan perjalanan panjang di jalan yang penuh batu dan duri waktunya di bumi ini telah terbakar
habis dan dibiarkan tak terlihat dan kini tonggak takdir menghancurkan tulang-belulangnya dan menggilasnya menjadi debu sedikit demi sedikit ia melemah hingga Suatu hari ia menyadari bahwa ia telah sampai di akhir hidupnya perlahan untuk terakhir kalinya ia menyeret dirinya menuju makam Layla hari sudah menjelang malam ketika ia tiba langit berwarna Nila gelap dan dihiasi oleh bintang-bintang Bima Sakti tampak bagaikan sungai yang mengalir tak lama lagi kapal Majnun akan menurunkan jangkar untuk terakhir kalinya dan jiwanya akan mengikuti aliran sungai untuk perjalanan terakhirnya ia duduk kelelahan di tepi makam Layla mengangkat wajahnya dan dan menaikkan tangannya ke atas menunjuk ke langit dan mulai Berdoa Ya Allah sang pencipta segalanya kumohon kepadamu ringankanlah beban hidupku ini Bebaskan Aku Dan biarkan aku melangkah menyusul kekasihku Lepaskanlah ikatan rantai yang mengikatku pada dunia yang kejam ini dan biarkan aku terbang kemudian Majnun menutup matanya dan terbaring di makam Laila menekankan tubuhnya di tanah dengan segala kekuatan yang tersisa dalam tubuhnya bibir keringnya bergerak-gerak mengucapkan doa yang tak terdengar lalu dengan kata Laila cintaku jiwanya terbebas dan menghilang beberapa orang bilang bahwa jenazah Majnun berada di atas makam Layla selama sebulan bahkan ada pula yang berkata setahun beberapa orang yang melihatnya di sana bersumpah bahwa majunun tidaklah
mati namun Ia hanya tertidur dengan para hewan liar menjaganya bagaikan orang tua yang menjaga anaknya yang sedang tidur orang-orang yang takut dengan para hewan liar yang selalu berada di makam Laila tak berani mendekat dari kejauhan mereka hanya memandang dan menunjuk-nunjuk sambil berkata si orang gila itu masih tertidur di makam kekasihnya dan begitulah tidak hanya dalam kehidupan namun dalam kematian pun majunun dibiarkan sendirian bahkan para burung hari yang berterbangan dan menukik di atas makam tak berani mendekatinya pada akhirnya apa yang tersisa darinya menjadi debu dan bersatu dengan tanah tak meninggalkan apapun kecuali beberapa potong tulang belulang pada saat itulah para hewan baru menyadari apa yang terjadi dan
meninggalkan pos penjagaan mereka satu demi satu mereka kembali ke alam liar dan meninggalkan majikan mereka yang telah tiada begitu para hewan itu pergi orang-orang baru berani mendekati makam Laila para anggota dari kedua suku yaitu suku Laila dan Majnun berdiri dan menangis di makam tempat sepasang kekasih yang mereka sayangi itu terbaring yang pada akhirnya bersatu dalam kematian Buatlah sebuah desain baru dan pada nisan itu tertera sepasang kekasih terbaring di makam ini pada akhirnya bersatu dalam kegelapan kematian begitu setia saat terpisah benar-benar saling mencinta Satu Hati Satu Jiwa di surga begitulah kisah cinta Laila dan Majnun yang berakhir tragis dan memilukan namun kisah perjuangan mereka dalam menjaga kesucian Cinta bagi satu sama lain akan terus abadi dan selalu dikenang terutama oleh insan-insan manusia yang mencari cinta suci dari Kekasih Sejati pelajaran yang dapat kita petik dari kisah Laila dan Majnun yaitu kalaulah cinta kepada makhluk begitu besar dan dahsyatnya apalagi cinta kepada pencipta makhluk yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka bukti kalau orang istiqomah adalah kalau cinta sudah masuk ke dalam hatinya dia akan tetap beristiqomah karena yang dia cari bukan dari
manusia akan tetapi sudah Siapa yang dia cinta yaitu ridho Allah Subhanahu pelajaran lain yang dapat kita petik dari kisah Laila dan Majnun ini yaitu jika seseorang sudah jatuh atau dimabuk cinta kepada Allah maka akan keluar secara otomatis dari mulutnya nama Allah Allah dan Allah baik sengaja atau tidak pasti itu akan keluar dan tidak akan ada bosannya Cinta adalah pondasi dalam beribadah bahkan para Wali Allah lupa terhadap dirinya dan rela melakukan apa saja untuk beribadah kepada Allah Seperti kisah Laila dan Majnun begitu ketika cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka dunia dan segala isinya tidak berarti demikianlah artikel kisah cinta Laila dan Majnun Semoga kita banyak mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah ini sekian artikel kali ini semoga menginspirasi dan sampai jumpa Terima kasih sudah membaca artikel ini jangan lupa share ke yang lainya yah semoga jadi ladang amal kebaikan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh