Kisah Istri Nabi Hafshah. Sang Penjaga Al Qur’an | Orang Islam Wajib Tau
Brebes.net – Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang kembali Berikut kita akan membahas kisah istri rasulullah yang mulia beliau merupakan perempuan terkemuka penjaga mushaf pertama di dunia Siapakah beliau Bagaimanakah kisah selengkapnya nonton video ini sampai selesai beliau merupakan Hafsah binti Umar Bin Khattab istri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sekaligus perempuan terkemuka penjaga musaf pertama di dunia Hafsah binti Umar Bin Khattab adalah Putri seorang laki-laki yang terbaik dan
mengetahui hak-hak Allah dan kaum muslimin Umar Bin Khattab adalah seorang penguasa yang adil dan memiliki hati yang sangat khusyuk pernikahan Rasulullah dengan Hafsah merupakan bukti cinta kasih beliau kepada mukminah yang telah menjanda setelah ditinggalkan suaminya honais bin husafah as-sami yang berjihad di jalan Allah pernah berhijrah ke habasyah kemudian ke Madinah dan gugur dalam Perang Badar setelah suami anaknya Sayyidina Umar meninggal dengan perasaan sedih Sayyidina Umar menghadap Rasulullah untuk mengabarkan nasib anaknya yang menjanda ketika itu Sayyidah berusia 18 tahun mendengar penuturan Umar Rasulullah memberinya kabar gembira Dengan mengatakan bahwa beliau bersedia menikahi Hafsah jika kita menyebut nama Hafsah ingatan kita akan tertuju pada jasa-jasanya yang besar terhadap kaum
Kisah Istri Nabi!. Hafshah. Sang Penjaga Al Qur’an
muslimin saat itu beliaulah istri nabi yang pertama kali menyimpan Alquran dalam bentuk tulisan pada kulit tulang dan pelepah kurma hingga kemudian menjadi sebuah kitab yang sangat Agung nasab dan masa pertumbuhannya Sayyidah Hafsah binti Umar Bin Khattab nama lengkap Sayyidah Hafsah adalah Hafsah binti Umar Bin Khattab bin Nafa bin Abdul uzza binriyah Abdullah bin Quran bin raja bin Adi binal dari suku Arab Adawiyah Ibu Sayyidah Hafshah adalah Zainab binti matun bin khubaib bin Wahab bin husafah saudara perempuan Utsman bin Saidah Hafsah dilahirkan pada tahun yang sangat terkenal dalam sejarah orang Quraisy yaitu ketika Rasulullah memindahkan Hajar Aswad ke tempatnya semula setelah Ka’bah dibangun kembali setelah roboh karena banjir pada tahun itu juga
dilahirkan Sayyidah Fatimah az-zahra yaitu putri bungsu Rasulullah dari 4 Putri dan kelahirannya disambut gembira oleh Beliau beberapa hari setelah Saidah Fatimah lahir lahirlah Saidah Hafsah binti Umar Bin Khattab mendengar bahwa yang lahir adalah bayi wanita Umar sangat perang dan resah sebagaimana kebiasaan bapak-bapak Arab Quraisy ketika mendengar berita kelahiran anak
perempuannya waktu itu mereka menganggap bahwa kelahiran anak perempuan telah membawa aib bagi keluarga padahal Jika saja ketika itu Umar tahu bahwa kelahiran anak perempuannya akan membawa keberuntungan tentu Umar akan menjadi orang yang paling bahagia karena anak yang dinamai Hafsah itu kelak menjadi istri Rasulullah di dalam tabakat Ibnu sa’ad berkata Muhammad bin Umar berkata bahwa Muhammad bin Zaid bin Aslam dari ayahnya dari kakeknya Umar mengatakan Hafsah dilahirkan pada saat orang Quraisy membangun Ka’bah 5 tahun sebelum Nabi diutus menjadi rasul dibesarkan dengan mewarisi sifat ayahnya yaitu Sayyidina Umar Bin Khattab dalam soal keberanian Sayyidah
Hafsah berbeda dengan wanita lain kepribadiannya kuat dan ucapannya tegas Saidah Aisyah melukiskan bahwa sifat Saidah Hafsah sama dengan ayahnya kelebihan lain yang dimiliki Sayyidah Hafsah adalah kepandaiannya dalam membaca dan menulis padahal ketika itu kemampuan tersebut belum lazim dimiliki oleh kaum perempuan kemudian Sayyidah Hafsah memeluk agama Islam tidak termasuk ke dalam golongan orang yang pertama masuk Islam karena ketika awal-awal penyebaran Islam ayahnya Umar Bin Khattab masih menjadi musuh utama umat Islam hingga suatu hari Sayyidina Umar tertarik untuk masuk Islam Ketika suatu waktu Sayyidina Umar mengetahui keislaman saudara
perempuannya yaitu Fatimah dan suaminya Said bin Said beliau sangat marah dan berniat menyiksa mereka sesampainya di rumah saudara perempuannya Sayyidina Umar mendengar bacaan Alquran yang mengalun dari dalam rumah dan memejalah amarahnya ketika dia memasuki rumah tersebut tanpa ampun beliau menampar mereka hingga darah mengucur dari kening keduanya akan tetapi hal yang tidak terduga terjadi hati Sayyidina Umar tersentuh ketika melihat darah meluncur dari dahi adiknya kemudian diambil nyalah Alquran yang ada pada mereka ketika selintas dia membaca awal surat Thaha terjadilah keajaiban hati Sayyidina Umar Mulai diterangi Cahaya Kebenaran dan keimanan Allah telah mengabulkan doa nabi yang mengharapkan agar Allah membuka hati salah seorang dari dua Umar kepada Islam yang dimaksud Rasulullah dengan dua Umar adalah Amr Bin Hisyam atau lebih dikenal dengan Abu Jahal dan Umar Bin Khattab setelah kejadian itu dari rumah adiknya Sayyidina Umar segera menuju kediaman Rasulullah dan menyatakan keislaman di hadapan beliau Sayyidina
Umar Bin Khattab bagaikan bintang yang mulai menerangi dunia islam serta mulai mengibarkan bendera jihad dan dakwah hingga beberapa tahun setelah rasulullah wafat setelah menyatakan keislaman Saidina Umar Bin Khattab segera menemui sana keluarganya untuk mengajak mereka memeluk Islam seluruh anggota keluarga menerima ajakan Sayyidina Umar termasuk di dalamnya Sayyidah Hafsah yang ketika itu baru berusia 10 tahun ketika Sayyidah Hafsah menikah dan hijrah ke Madinah keislaman Umar membawa keberuntungan yang sangat besar bagi kaum muslimin dalam menghadapi kekejaman kaum Quraisy kabar keislaman Umar ini memotivasi para Muhajirin yang berada di habasyah untuk
kembali ke tanah asal mereka setelah sekian lama ditinggalkan diantara mereka yang kembali itu terdapat seorang pemuda bernama honais bin husafah ashami pemuda itu sangat mencintai Rasulullah sebagaimana dia pun mencintai keluarga dan kampung halamannya hunais bin husafah hijrah ke habasyah untuk menyelamatkan diri dan agamanya Setibanya di Mekkah Dia segera mengunjungi Sayyidina Umar Bin Khattab dan di sana melihat Saidah Hafsah hunais bin husafah meminta Sayyidina Umar untuk menikahkan dirinya dengan Saidah Hafsah dan Sayyidina Umar pun merestuinya pernikahan antara Mujahid d dan mukminah mulia pun berlangsung rumah tangga mereka sangat berbahagia karena dilandasi keimanan dan ketakwaan ketika Allah menerangi penduduk Yatsrib sehingga memeluk Islam Rasulullah menemukan sandaran baru yang dapat membantu kaum muslimin Karena itulah beliau mengizinkan kaum muslimin hijrah ke Yatsrib untuk menjaga aqidah mereka sekaligus menjaga mereka dari penyiksaan dan kezaliman kaum Quraisy dalam hijrah ini Sayyid
Hafsah dan suaminya ikut serta ke Yatsrib cobaan dan ganjaran kepada Saidah Hafsah setelah kaum muslimin Berada di Madinah dan Rasulullah berhasil menyatukan Mereka dalam satu barisan yang kuat tiba saatnya bagi mereka untuk menghadapi orang musyrik yang telah memusuhi dan mengambil hak mereka Selain itu perintah Allah untuk berperang menghadapi orang musyrik sudah tiba peperangan pertama antara umat Islam dan kaum musyrik Quraisy adalah Perang Badar dalam peperangan ini Allah telah menunjukkan kemenangan bagi hamba-hambanya yang ikhlas sekalipun jumlah mereka masih sedikit hunais termasuk salah seorang anggota pasukan muslimin dan dia mengalami luka yang cukup parah sekembalinya dari peperangan tersebut senantiasa berada di sisinya dan mengobati luka yang dideritanya namun Allah berkehendak memanggil honai
sebagai Syahid dalam peperangan pertama melawan kebatilan dan kezaliman sehingga Sayyidah menjadi janda ketika itu usia Sayyidah Hafsah baru 18 tahun namun Saidah Hafsah telah memiliki kesabaran atas cobaan yang menimpanya Sayyidina Umar sangat sedih karena anaknya telah menjadi janda pada usia yang sangat mudah Sehingga dalam hatinya terbesit niat untuk menikahkan Sayyidah Hafsah dengan seorang muslim yang sholeh agar hatinya kembali tenang untuk itu Sayyidina Umar pergi ke rumah Abu Bakar dan meminta kesediaannya untuk menikahi putrinya akan tetapi Abu Bakar Diam tidak menjawab sedikitpun kemudian Sayyidina Umar menemui Utsman bin Affan dan meminta kesediaannya untuk menikahi putrinya akan tetapi pada saat itu Usman masih berada dalam kesedihan karena istrinya yaitu Rukayah binti Muhammad yang baru meninggal
Usman pun menolak permintaan Sayyidina Umar menghadapi sikap dua sahabatnya Sayyidina Umar sangat kecewa dan beliau bertambah sedih karena memikirkan nasib putrinya kemudian Sayyidina Umar menemui Rasulullah dengan maksud mengadukan Sikap kedua sahabatnya mendengar penuturan Sayyidina Umar Rasulullah bersabda Hafsah akan menikah dengan seseorang yang lebih baik daripada Usman dan Abu Bakar Usman pun akan menikah dengan seseorang yang lebih baik daripada Hasa semula Umar tidak memahami maksud ucapan Rasulullah tetapi karena kecerdasan akalnya kemudian memahami bahwa Rasulullah yang akan meminang putrinya Sayyidina Umar merasa sangat terhormat mendengar niat Rasulullah untuk menikahi putrinya dan kegembiraan tampak pada wajahnya Sayyidina Umar langsung menemui Abu Bakar untuk mengutarakan maksud Rasulullah Abu Bakar berkata aku tidak bermaksud
menolakmu dengan ucapanku tadi karena aku tahu bahwa Rasulullah telah menyebut-nyebut nama Hafsah namun aku tidak mungkin membuka rahasia beliau kepadamu seandainya Rasulullah membiarkannya tentu akulah yang akan menikahi Hafsah Sayyidina Umar baru memahami mengapa Abu Bakar menolak menikahi putrinya sedangkan sikap Usman hanya karena sedih atas meninggalnya Rukayah dan beliau bermaksud menyunting saudaranya yaitu Ummu Kulsum sehingga nasabnya dapat terus bersambung dengan Rasulullah setelah Utsman menikah dengan Ummu Kulsum beliau dijuluki sunuraini yaitu pemilik dua cahaya pernikahan Rasulullah dengan Saidah Hafsah lebih dianggap sebagai penghargaan beliau terhadap Sayyidina Umar di samping juga karena Sayyidah Hafsah adalah seorang janda seorang Mujahid dan Muhajir hunais Bin husafah as-sami Saidah Hafsah berada di rumah Rasulullah di rumah Rasulullah Sayyidah Hafsah
menempati kamar khusus sama dengan Saudah binti sumah dan Saidah Aisyah binti Abu Bakar secara manusiawi Saidah Aisyah sangat mencemburui Saidah Hafsah karena mereka sebaya lain halnya dengan Saudah binti sumah yang menganggap Saidah Hafsah sebagai wanita Mulia Putri Sayyidina Umar Bin Khattab yaitu sahabat rasulullah yang terhormat Sayyidina Umar memahami bagaimana tingginya kedudukan Sayyidah Aisyah di hati Rasulullah Sayyidina Umar pun mengetahui bahwa orang yang menyebabkan kemarahan Sayyidah Aisyah sama hanya dengan menyebabkan kemarahan Rasulullah dan yang Rida terhadap Sayyidah Aisyah berarti ridho terhadap Rasulullah karena itu Sayyidina Umar berpesan kepada putrinya agar berusaha dekat dengan Saidah Aisyah dan mencintainya Selain itu Sayyidina Umar meminta agar Sayyidah Hafsah menjaga tindak tanduknya sehingga diantara mereka berdua tidak terjadi perselisihan akan tetapi memang sangat manusiawi jika diantara mereka masih saja terjadi kesalahpahaman yang bersumber dari rasa cemburu dengan lapang dada
Rasulullah mendamaikan mereka tanpa menimbulkan kesedihan diantara istri-istrinya salah satu contoh adalah kejadian ketika Sayyidah melihat Saidah Maria alkebhiyah datang menemui Nabi dalam suatu urusan Saidah Maria berada jauh dari masjid dan Rasulullah menyuruhnya masuk ke dalam rumah Saidah Hafsah yang ketika itu sedang pergi ke rumah ayahnya Sayyidah Hafsah melihat tabir Kamar tidurnya tertutup sementara Rasulullah dan Saidah Maria berada di dalamnya melihat kejadian itu amarah Saidah Hafsah meledak Saidah Hafsah menangis penuh amarah Rasulullah berusaha membujuk dan meredakan Amara Saidah Hafsah bahkan beliau bersumpah mengharamkan Saidah Maria baginya kalau Saidah Maria tidak meminta maaf pada Sayyidah Hafsah dan nabi meminta agar Saidah Hafsah merahasiakan kejadian tersebut merupakan hal yang wajar jika istri-istri Rasulullah merasa cemburu terhadap Saidah Maria karena beliaulah satu-satunya wanita yang melahirkan putra Rasulullah setelah Siti Khadijah
kejadian itu segera menyebar padahal Rasulullah telah memerintahkan untuk menutupi rahasia tersebut berita itu akhirnya diketahui oleh Rasulullah sehingga beliau sangat marah sebagian riwayat mengatakan bahwa setelah kejadian tersebut Rasulullah menceraikan Sayyidah Hafsah namun beberapa saat kemudian beliau merujuknya kembali karena melihat ayah Sayyidah Hafsah yaitu Sayyidina Umar sangat resah sementara riwayat lain menyebutkan bahwa Rasulullah bermaksud menceraikan Sayyidah Hasa tetapi Jibril mendatangi beliau dengan maksud memerintahkan beliau untuk mempertahankan Sayyidah Hafsah sebagai istrinya karena beliau adalah wanita yang berpendirian Teguh Rasulullah pun mempertahankan Sayyidah Hasanah sebagai istrinya terlebih karena hal tersebut Sayyidah Hafsah sangat menyesali perbuatannya dengan membuka rahasia dan memurkahkan Rasulullah Sayyidina Umar Bin Khattab mengingatkan putrinya agar tidak lagi membangkitkan amarah Rasulullah dan senantiasa
menaati serta mencari keritaan beliau Sayyidina Umar Bin Khattab meletakkan keridhaan Rasulullah pada tempat terpenting yang harus dilakukan oleh Saidah Hafsah pada dasarnya Rasulullah menikahi Sayyidah Hafsah karena memandang keberadaan Sayyidina Umar dan merasa kasihan terhadap Sayyidah yang ditinggalkan suaminya Allah menurunkan ayat berikut ini sebagai antisipasi atas isu-isu yang tersebar Hai Nabi Mengapa kamu mengharamkan apa yang telah Allah menghalalkannya bagimu kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dan sumpahmu dan Allah adalah Pelindungmu Dan Dia Maha Mengetahui lagi maha bijaksana dan ingatlah ketika nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya yaitu Hafsah suatu peristiwa maka tatkala Hafsah menceritakan peristiwa itu kepada Aisyah dan Allah memberitahukan hal itu yaitu semua pembicaraan antara
Hafsah dengan Aisyah kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian yang diberitakan Allah kepadanya dan menyembunyikan sebagian yang lain kepada Hafsah maka tatkala Muhammad memberitahukan pembicaraan antara Hafsah dan Aisyah lalu Hafsah bertanya siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu nabi menjawab telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi maha mengenal Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong untuk menerima kebaikan dan jika kamu berdua bantu membantu menyusahkan nabi maka sesungguhnya Allah adalah pelindungnya begitu pula Jibril dan orang-orang mukmin yang baik dan Selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula jika nabi menceraikan kamu boleh jadi Tuhannya akan memberikan kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu yang patuh yang beriman yang taat yang bertaubat yang menerjakan ibadah yang berpuasa yang
janda dan yang perawan Alquran Surat At Tahrim ayat 1 sampai 5 cobaan besar bagi Saidah Hafsah Saidah Hafsah senantiasa bertanya kepada Rasulullah dalam berbagai masalah dan Hal itu menyebabkan marahnya Sayyidina Umar kepada Sayyidina hauszah sedangkan Rasulullah senantiasa memperlakukan sayidah Hafsah dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang beliau bersabda berwasilah engkau kepada kaum wanita dengan baik Rasulullah pernah marah besar kepada istri-istrinya ketika mereka meminta tambahan nafkah sehingga secepatnya Sayyidina Umar mendatangi rumah Rasulullah Sayyidina Umar melihat istri-istri Rasulullah Murung dan sedih sepertinya telah terjadi perselisihan antara mereka dengan Rasulullah secara khusus Sayyidina Umar memanggil putrinya yaitu Saidah Hafsah dan mengingatkannya untuk menjauhi perilaku yang dapat membangkitkan amarah beliau dan menyadari bahwa beliau tidak memiliki banyak harta untuk diberikan kepada mereka karena marahnya Rasulullah
bersumpah untuk tidak berkumpul dengan istri-istri beliau selama sebulan hingga mereka menyadari kesalahannya atau menceraikan mereka jika mereka tidak menyadari kesalahan kaitannya dengan hal ini Allah subhanahu wa ta’ala berfirman Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu jika kalian menghendaki kehidupan dunia dan segala perhiasannya maka Kemarilah aku akan memenuhi keinginanmu itu dan aku akan menceraikanmu secara baik-baik dan jika kalian menginginkan keridhoan Allah dan rasulnya serta kesenangan di kampung akhirat Sesungguhnya Allah akan menyediakan bagi hamba-hamba yang baik di antara kalian pahala yang besar Alquran surah al-ahzab Rasulullah menjauhi istri-istrinya selama sebulan di dalam sebuah kamar yang disebut Khazanah dan seorang budak bernama Rabah duduk di depan pintu kamar setelah kejadian itu tersebarlah kabar yang meresahkan bahwa Rasulullah telah menceraikan istri-istri beliau yang paling merasakan keresahan adalah Sayyidina Umar Bin Khattab sehingga Sayyidina Umar segera menemui putrinya yang sedang menangis Sayyidina Umar berkata sepertinya Rasulullah telah menceraikanmu dengan tersisa Sayyidah Hafsah menjawab Aku tidak tahu Sayyidina Umar berkata beliau telah menceraikanmu sekali dan merujukmu lagi karena aku jika beliau
menceraikanmu sekali lagi aku tidak akan berbicara denganmu selama-lamanya Sayyidah Hafsah menangis dan menyesali kelalaiannya terhadap suami dan ayahnya setelah beberapa hari Rasulullah menyendiri belum ada seorangpun yang dapat memastikan Apakah beliau menceraikan istri-istri beliau atau tidak karena tidak sabar Sayyidina Umar mendatangi Khazanah untuk menemui Rasulullah yang sedang menyendiri sekarang ini Sayyidina Umar menemui Rasulullah bukan karena anaknya melainkan karena cintanya Kepada beliau dan merasa sangat sedih melihat keadaan beliau di samping memang ingin memastikan isu yang tersebar Sayyidina Umar merasa putrinyalah yang menjadi penyebab kesedihan beliau Sayyidina Umar pun meminta penjelasan dari beliau walaupun di sisi lain Sayyidina Umar sangat yakin bahwa Rasulullah tidak akan menceraikan istri-istri beliau dan memang benar Rasulullah tidak akan menceraikan istri-istri beliau sehingga Sayyidina Umar meminta izin untuk mengumumkan kabar gembira itu kepada kaum muslimin Sayyidina Umar pergi ke masjid dan mengabarkan bahwa Rasulullah tidak menceraikan istri-istri beliau kaum muslimin menyambut gembira kabar tersebut dan tentu yang lebih gembira lagi adalah istri-istri beliau setelah genap sebulan Rasulullah menjauhi istri-istrinya beliau kembali kepada mereka beliau melihat penyesalan tergambar dari wajah mereka mereka kembali kepada
Allah dan rasulnya untuk lebih meyakinkan lagi beliau mengumumkan penyesalan mereka kepada kaum muslimin Sayyidah Hasa dapat dikatakan sebagai istri rasul yang paling menyesal sehingga Sayyidah mendekatkan diri kepada Allah dengan sepenuh hati dan menjadikannya sebagai tebusan bagi Rasulullah Sayyidah Hafsah memperbanyak ibadah terutama puasa dan salat malam kebiasaan itu berlanjut hingga setelah rasulullah wafat bahkan pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan Umar Sayyidah Hafsah mengikuti perkembangan penaklukan-penaklukan besar baik di bagian timur maupun barat Saidah Hafsah merasa sangat kehilangan ketika ayahnya meninggal di tangan abulu ah Saidah Hafsah hidup hingga masa kekhalifahan Utsman yang ketiga itu terjadi fitnah besar
antara kaum muslimin yang menuntut balas atas kematian Khalifah Usman hingga masa pembaiatan Ali Bin Abi Thalib sebagai khalifah ketika itu berada pada kubus Saidah Aisyah sebagaimana yang diungkapkannya pendapatku adalah sebagaimana pendapat Aisyah akan tetapi beliau tidak termasuk ke dalam golongan orang yang menyatakan diri berbaiat kepada Ali Bin Abi Thalib karena saudaranya Abdullah bin Umar memintanya agar berdiam di rumah dan tidak keluar untuk menyatakan baiat tentang wafatnya Sayyidah Hafsah sebagian riwayat mengatakan bahwa Sayyidah Hafsah wafat pada tahun ke-47 Pada masa pemerintahan muawiyah Bin Abu Sufyan beliau dikuburkan di Bakri bersebelahan dengan kuburan istri-istri nabi yang lain Saidah Hafsah merupakan pemilik mushaf Yang Pertama karya besar Saidah Hafshah bagi Islam adalah terkumpulnya Alquran di tangannya Setelah mengalami penghapusan karena
Sayyidah hafs salah satu-satunya istri nabi yang pandai membaca dan menulis pada masa Rasul Alquran terjaga di dalam dada dan dihafal oleh para sahabat untuk kemudian dituliskan pada pelepah kurma atau lembaran-lembaran yang tidak terkumpul dalam satu kitab khusus pada masa Khalifah Abu Bakar para penghafal Alquran banyak yang gugur dalam peperangan riddah yaitu peperangan melawan kaum murtad kondisi seperti itu mendorong Sayyidina Umar Bin Khattab untuk mendesak Abu Bakar agar mengumpulkan Alquran yang tercecer awalnya Abu Bakar merasa khawatir kalau mengumpulkan Alquran dalam satu kitab itu merupakan sesuatu yang mengada-ngada karena pada zaman rasul hal itu tidak pernah dilakukan akan tetapi atas desakan Umar Abu Bakar akhirnya memerintah Sayyidah Hafsah untuk mengumpulkan Alquran sekaligus menyimpan dan memeliharanya mushaf asli Alquran itu berada di rumah Saidah Hasanah hingga beliau meninggal demikianlah kisah Sayyidah Hafsah binti Umar Bin Khattab istri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sekaligus perempuan terkemuka penjaga mushaf pertama di dunia Semoga kita banyak mengambil pelajaran Terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh