Mu’adzah Al Adawiyah, Wali Allah Yang Tidak Bisa Tidur | Orang islam wajib tau
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang kembali di brebes.net pada artikel kali ini kita akan membahas kisah muhaisah Al Adawiyah Sufi perempuan yang merindukan kematian segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepadanya kita memuji memohon pertolongan dan ampunan kita berlindung kepada Allah dari kejelekan jiwa dan keburukan amal perbuatan tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata yang tidak memiliki sekutu dan Nabi Muhammad adalah hamba dan utusannya kematian adalah takdir
seluruh makhluk manusia ataupun Jin hewan ataupun makhluk-makhluk lain baik lelaki atau perempuan tua maupun muda baik orang sehat ataupun orang sakit seperti dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikut ini tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memberdayakan Alquran surah Ali Imran ayat 185 Setiap manusia memiliki ajal dan kematian tidak bisa dihindari dan kita tidak ada yang bisa lari darinya Namun sayang sedikit manusia yang mau bersiap menghadapinya seperti dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya maka sesungguhnya kematian itu kan menemui kamu kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah
Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan Alquran surah al-jumu’ah ayat 8 dimana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh Alquran surah an-nisa ayat 78 sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya barangsiapa menghendaki pahala dunia niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat kami Berikan pula kepadanya pahala akhirat itu dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur Alquran surah Ali Imran ayat 145 semua yang bernyawa pasti akan mati sesuai ajalnya atas izin takdir dan ketetapannya siapapun yang ditakdirkan mati pasti akan mati meski tanpa sebab dan siapapun
yang dikehendaki tetap hidup pasti akan hidup dan sebab apapun yang datang menghampiri tidak akan membahayakan yang bersangkutan sebelum ajalnya tiba karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menetapkan dan menakdirkannya hingga batas waktu yang telah ditentukan tidak ada satupun umat yang melampaui batas waktu yang telah ditentukan sering-seringlah mengingat pemutus segala kenikmatan yaitu kematian karena tidaklah seseorang mengingatnya dalam kesempitan hidup melainkan akan melapangkannya Dan tidaklah seseorang mengingatnya dalam keleluasaan hidup melainkan akan mempersempitnya hadits riwayat Baihaqi Ibnu Hibban dan Bashar disahihkan oleh Syekh Al Albani dalam shahih Al jami’ Hadits nomor 12022 mengingat kematian akan menimbulkan rasa khawatir di dunia yang fana karena kita akan menuju negeri akhirat yang abadi kematian tidak mengenal usia waktu ataupun penyakit tertentu agar setiap orang mempersiapkan diri untuk menghadapinya manusia tidak pernah lepas dari kondisi lapang dan sempit sehingga Dengan mengingat kematian Maka manusia
tidak akan terlena ataupun berputus asa dari Takdir manusia yang mengingat kematian akan dimuliakan dalam tiga hal yaitu yang pertama adalah segera bertaubat yang kedua hati kanaah yang ketiga giat beribadah Bagaimana dengan manusia yang mengharapkan kematian segera datang Janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian karena marabahaya yang menimpa kalaupun harus mengharap mati hendaklah berdoa ya Allah hidupkanlah aku selama kehidupan lebih baik bagiku dan matikan aku jika kematian Lebih Baik bagiku hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim Janganlah salah seorang kalian
mengharapkan dan berdoa atau memohon kematian sebelum waktunya tiba sungguh Bila salah seorang dari kalian meninggal dunia amalnya terputus sungguh umur orang mukmin itu menambahkan kebaikan Hadits Riwayat Muslim hendaknya manusia senantiasa bersabar dengan ketetapan dari Allah ta’ala dan senantiasa istikamah di jalannya Janganlah berputus asa karena sesungguhnya putus asa itu memberikan peluang kepada setan untuk melemahkan hati manusia Berikut kita akan membahas kisah seorang Sufi perempuan beliau adalah muazah Al Adawiyah selain rapiah Al Adawiyah banyak tokoh-tokoh Sufi perempuan yang dapat dijadikan suri tauladan dalam menempuh jalan spiritual dalam
almutabaqatu Al Kubra Imam Syahrani menyebutkan beberapa tokoh sufi perempuan diantaranya adalah muazah Al Adawiyah bernama lengkap muasah binti Abdullah Al Adawiyah merupakan tokoh sufi perempuan asal basora beliau adalah sosok Sufi perempuan yang selalu mengingat Allah setiap detiknya ia tidak ingin berada dalam keadaan lupa terhadap Tuhannya konon setiap matahari terbit ia tidak akan tidur sampai matahari terbenam dan setiap malam tiba ia tidak akan tidur sampai subuh tiba begitu seterusnya hal itu ia lakukan agar selalu mengingat Allah dalam setiap detik kehidupannya salah seorang Khadam beliau bercerita pada saat malam hari ketika ia merasakan ngantuk ia akan mengelilingi rumahnya dan berkata Wahai jiwa tidur sudah berada di depanmu tiada hentinya ia mengelilingi rumahnya sampai subuh tiba ia khawatir mati dalam keadaan tidur dan lupa kepada Allah dalam urusan ibadah puasa tidak kalah hebatnya dengan Sufi dari kalangan laki-laki pada umumnya Asia binti Amar Al Adawiyah meriwayatkan salat sehari semalam sebanyak 900 rakaat dengan membaca satu
juz alquran di setiap rakaatnya Subhanallah Selain itu ia tidak melihat langit selama 40 tahun Ia juga pernah berkata aku heran pada mata yang tidur padahal Ia tahu waktu tidur yang panjang adalah di dalam kubur yang gelap riwayat ke suhu dan muazah Al Adawiyah juga tak kalah hebatnya dengan kisah-kisah dan Sufi laki-laki Abdullah bin Umar Arifan bercerita muasa pernah mengalami sakit perut maka kemudian temannya mendapatkan dokter untuk memeriksanya dan akhirnya Dokter bilang dia harus minum khamar karena Mendengar hal itu
lantasmu asah berkata Duhai Allah jika engkau meyakini hal itu atau khamar khalal bagiku maka minumkanlah itu padaku dan sembuhkan aku jika tidak maka palingkanlah kamar dariku muasa menikah dengan seorang tokoh sufi juga yakni sila bin Hasyim Sufi masyhur dari kalangan tabiin meski sudah menikah kehidupan sufistik mau azzah sama sekali tidak berkurang apalagi dia dikaruniai seorang suami yang juga Sufi meriwayatkan saat malam pertama sepupu Silah menyediakan pemandian air panas untuk mereka dan menyiapkan kamar pengantin yang indah dan harum tapi yang terjadi Sila dan muasah justru melewatkan malam penting itu dengan beribadah semalam suntuk mereka salat hingga pagi tiba mengetahui akan hal itu sepupu Silah sangat kecewa Ia datang
menghardiknya maka Silah bin Hasyim angkat bicara tadi malam engkau sediakan untukku pemandian panas yang membuatku mengingat neraka lalu kau masukkan aku ke kamar yang membuatku mengingat surga maka surga dan neraka itu memenuhi pikiranku hingga pagi dari perkawinan itu muasa dan sila dikaruniai seorang Putra ketika ia sudah dewasa Silah membawanya mengikuti sebuah perang mereka berdua sama-sama gugur di sana Mendengar hal itu perempuan-perempuan di Basara berdatangan ke rumahmu asah untuk
menyampaikan berlangsung kawah muasa menyambut mereka aku ucapkan selamat datang jika kalian ke sini untuk mengucapkan selamat kepadaku kalau bukan untuk itu Pulanglah kalian setelah ini aku tidak menyukai hidup melainkan sebagai perantara untuk mendekat kepada Allah semoga Allah mengumpulkan aku dengan suami dan anakku di surga semenjak suaminya meninggal ia tidak tidur di ranjang lagi sampai ia meninggal demikianlah kisah Sufi perempuan yaitu muasa Al Adawiyah Semoga kita banyak mengambil pelajaran terima kasih membaca artikel wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh