Kisah Istri Nabi!. Khadijah. Wanita Tangguh Pendamping Dakwah Rasulullah SAW | Orang Islam Wajib Tau
Brebes.net – Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang kembali kali ini kita akan membahas kisah Khadijah binti khuwailid cinta sejati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dari Ibnu Abbas radhiyallahu Anhu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda para perempuan penghuni surga setelah meriam adalah Fatimah binti Muhammad Siti Khadijah binti khuwailid dan Siti Asiah istri Firaun hadits riwayat Ahmad Iya perempuan-perempuan di atas telah dijanjikan Surga oleh Allah subhanahu wa ta’ala kebaikan kemuliaan keimanan dan perjuangan perempuan-perempuan di atas lah yang membuat mereka dijanjikan surga di akhirat nanti dan salah satu perempuan yang
dijanjikan serta dijamin surga adalah Siti Khadijah binti khuwailid siapa beliau Apa keistimewaannya sehingga dijamin surga simak video ini sampai selesai Khodijah tak lain tak bukan merupakan istri pertama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam perempuan ini merupakan perempuan yang lahir di tengah-tengah keluarga kwailid suku Quraisy pada tahun 68 sebelum Hijriah atau bertepatan dengan tahun 555 masehi Khadijah lahir di tengah-tengah keluarga terpandang dan bergelimang harta meski begitu Beliau memiliki sikap dan sifat yang mulia Khadijah juga memiliki julukan sebagai attahirah atau yang mampu menjaga kesuciannya dari tahun ke tahun Khadijah tumbuh menjadi perempuan mulia dan
terpandang di zamannya beliau bahkan telah menjadi pedagang atau saudagar kaya yang sangat dihormati Khadijah merupakan perempuan dengan ide cemerlang dan cerdas kecerdasannya inilah yang membuatnya dikenal sebagai perempuan karir yang memiliki masa depan Cemerlang sebelum menikah dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Khadijah pernah menikah dengan pria bernama Abu Halah bin surarah at-tamimi selang beberapa lama Abu Halah meninggal dunia dengan meninggalkan dua anak dan harta benda melimpah untuk Khadijah dari peninggalan sang suami serta orang tuanya Khadijah terus mengembangkan bisnisnya dengan kejujuran serta kebaikan saat beliau menjadi janda banyak pinangan yang datang kepadanya hingga takdir Allah membawanya untuk menikah dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sebelum akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Rasulullah SAW Khadijah menjadi
Kisah Istri Nabi!. Khadijah. Wanita Tangguh Pendamping Dakwah Rasulullah SAW.
perempuan yang kuat Mandiri dan penuh percaya diri Beliau juga merupakan perempuan pekerja keras yang fokus pada bisnis keluarganya dan mengurus anak-anaknya hingga suatu ketika ia mendengar kabar tentang seorang pemuda bernama Muhammad bin Abdullah yang memiliki akhlak mulia dan kejujuran luar biasa melansir dari laman islami.com Khadijah kemudian mengutus asistennya untuk datang kepada Muhammad dan menawarkan pekerjaan untuknya Muhammad pun bersedia bekerja untuk Khadijah yakni berdagang dari sinilah Khadijah mengetahui dan yakin bahwa Muhammad adalah pemuda mulia dengan kejujuran mengesankan serta akhlak mulia Khadijah pun tertarik untuk mengenal Muhammad secara lebih dekat dan menyampaikan hal ini kena visa binti muniah sebagai perantaranya tak lama setelah Nafisah mendatangi Muhammad Muhammad pun mengajukan pilangan ke wali Khadijah yang tak lain yaitu pamannya yakni Amir bin Asad Khadijah kemudian menikah dengan Muhammad
dan dari pernikahannya tersebut keduanya dikaruniai 6 anak yakni yang Kasim Abdullah Zainab Rukayah saat menikah dengan Nabi Muhammad usianya telah mencapai 40 tahun sementara Nabi Muhammad berusia 25 tahun perbedaan usia yang cukup lama dan perbedaan status ekonomi yang terlalu jauh tidak pernah membuatnya merasa lebih unggul dari suami Khadijah menjadi istri yang sangat Setia penuh hormat dan taat pada suami Khadijah juga menaruh kepercayaan penuh pada sang suami ia rela mengorbankan harta benda yang ia miliki tenaga dan waktunya di jalan dakwah bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Khadijah selalu mendukung dan menyediakan bekal untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Ia juga merupakan perempuan pertama yang memeluk agama
Islam saat suka maupun duka Khadijah selalu menunjukkan sikap menyenangkan dan membela Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam saking baik dan Mulianya Khadijah ia menjadi cinta sejati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Rasulullah sangat menyayangi dan mengasihinya Ahmad dan tak berani meriwayatkan dari masruk dari Siti Aisyah radhiyallahu anhu hampir Rasulullah tak pernah keluar rumah sehingga menyebut Siti Khadijah dan memujinya Pada suatu hari Rasulullah menyebutnya dan timbullah kecemburuanku Pada suatu hari lalu aku Aisyah berkata pada Rasulullah Bukankah dia hanya seorang yang sudah tua dan Allah telah mengganti untuk Kakanda orang yang lebih baik darinya Mendengar hal itu rasulullah marah dan kemudian bersabda demi Allah Allah tidak pernah menggantikan yang lebih baik darinya dia beriman ketika orang-orang ingkar dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku dia membelaku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku dan aku dikaruniai Allah anak darinya sementara aku tidak dikaruniai anak dari istri-istriku yang lain Allah ta’ala menganugerahkan Ummul mukminin Khadijah hati dan ruh yang suci dan cahaya keamanan sehingga ia begitu siap ketika kebaikan datang menghampirinya ketika
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menerima wahyu pertama yaitu bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan Alquran surah al-alaq ayat 1 nabi segera pulang dalam keadaan takut dan gemetar Kemudian beliau bertemu dengan istrinya selimuti aku selimuti aku kata nabi Khadijah menyelimutinya sampai rasa cemasnya sirna nabi berkata Khadijah apa yang terjadi padaku aku khawatir terjadi apa-apa pada diriku Khadijah menanggapi dengan kalimat yang sangat berarti bagi psikis nabi ia berkata tidak bergembiralah demi Allah dia tidak akan pernah menghinakanmu demi Allah engkau adalah seorang yang menyambung Silaturahim jujur ucapannya memikul kesulitan orang lain menanggung orang yang tidak punya memuliakan tamu dan mendukung usaha-usaha kebenaran kemudian ia mengajak nabi menemui sepupunya yaitu warokah bin Naufal di masa jahiliyah warokah adalah seorang laki-laki nasrani ia menulis Injil dengan bahasa Arab dan ia sudah tua sampai-sampai buta karena
ketuaannya ia memberi kabar baik kepada nabi warokah bercerita bahwa apa yang baru saja beliau jumpai adalah annamus atau Jibril yang juga datang menemui Musa dalam keadaan yang aneh dan membingungkan itu khadijahlah orang pertama yang beriman kepada Allah dan rasulnya tentu hal ini semakin meringankan beban psikis nabi nabi tak pernah mendengar sesuatu pun dari Khadijah yang membuat beliau tidak suka tidak mendustakannya dan membuatnya bersedih melalui wanita Mulia ini Allah berikan banyak jalan keluar dan kemudahan untuk beliau saat Rasulullah pulang mendakwahkan risalahnya Khadijah selalu membuat jiwanya kembali Teguh dan bersemangat meringankan dan membenarkannya di saat orang-orang mendustakannya membayangkan keadaan tersebut dan sulitnya merintis dakwah di tengah orang-orang yang
mengingkari tidak hanya mengingkari mereka juga memusuhi dan merespon dakwah dengan gangguan tapi Beliau memiliki istri seperti Khadijah yang melapangkan dan tak pernah mengecewakannya sedikitpun dari sini kita tahu mengapa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak menikahi wanita lain selain dirinya saat ia masih hidup Khadijah merupakan wanita yang cerdas semua sumber-sumber sejarah yang menceritakan biografi Khadijah pasti menukilkan bahwa beliau adalah wanita yang cerdas hal itu terlihat dari bagaimana Khadijah meneliti sifat Muhammad bin Abdullah Sebelum menjadi nabi dan bagaimana ia mampu bernegosiasi membesarkan usahanya kecerdasannya yang lain adalah saat ia ingin menikah dengan nabi ia memilih seorang utusan yang bernama Nafisah bin Mania wanita ini ia pilih dan tugaskan meneliti Nabi Muhammad setelah pulang dari Syam agar ia tidak merasa malu karena umumnya wanita malu menyatakan perasaan terlebih dahulu tampaklah seolah-olah Nabi Muhammad lah yang menginginkan Khadijah dan meminta dirinya untuk menikah dengan beliau setelah menikah kembali Khadijah memberi keteladanan dalam
kematangan akal dan pikiran ia tidak panik tatkala suaminya dalam kebingungan menerima wahyu pertama ia jawab dengan yakin bahwa Allah tidak akan menghinakan suaminya jawaban itu ia kuatkan dengan alasan-alasan sehingga sang suami benar-benar merasa tenang tidak cukup sampai disitu ia bahwa Suaminya ke warakah agar semakin tenang dengan peristiwa ajaib yang tengah terjadi perhatikanlah tahapan-tahapan Khadijah dalam menenangkan suaminya dalam menerima wahyu pasti semakin tampaklah kecerdasan dan kematangan jiwanya Khadijah juga membantu dakwah islam bantuan Ummul mukminin setelah Taufik dari Allah terhadap dakwah amatlah banyak kalau seandainya kita sebutkan satu saja sebagai orang pertama yang beriman tentu itu sudah cukup sebagai keutamaan beliau itu sangat penting bagi Rasulullah sangat penting untuk beliau diterima di lingkungannya karena istrinya adalah orang pertama yang beriman setelah memeluk Islam beliau korbankan hidupnya kehidupan yang tenang dan nyaman berubah menjadi kehidupan yang menantang dan penuh gangguan kehidupan dakwah jihad dan pengepungan keadaan tersebut sama sekali tak mengurangi cintanya kepada suaminya Bahkan ia bertambah cinta
kepada sang suami bertambah cinta pula terhadap agama yang ia bawa ia senantiasa mendampingi dan mendukungnya mencapai tujuan yang diperintahkan Allah ta’ala ketika orang-orang Quraisy memboikot dan mengasingkan Bani Hasyim ke pinggiran Makkah Khadijah tak ragu pergi bersama suaminya waktu pengasingan dan boikot tersebut bukanlah waktu yang singkat Bani Hasyim begitu menderita kekurangan makanan sampai-sampai mereka makan dedaunan karena tak ada makanan mereka seolah-olah akan mati kelaparan bayangkan Quraisy memboikot mereka dengan tidak menikahi mereka tidak membeli atau menjual sesuatu kepada mereka selama 3 tahun penderitaan seperti apa yang akan terjadi kalau demikian keadaannya dalam keadaan tersebut Khadijah yang bukan bagian dari Bani Hasyim tetap menemani sang suami padahal Ia dulunya wanita kaya dan berkecukupan inilah jalan dakwah tidak mudah sehingga pasangan hidup orang-orang yang meniti jalan dakwah pun adalah orang-orang
yang tangguh sekali lagi inilah diantara alasan Nabi senantiasa mengenangnya dan tidak melakukan poligami saat bersamanya sekali lagi Kita Renungkan pula jodoh seseorang itu sekedar kualitas dirinya berikut beberapa keutamaan Khadijah yang pertama Khadijah merupakan wanita terbaik Tidak diragukan lagi wanita dengan keadaan demikian adalah wanita yang terbaik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan lisannya sendiri memuji kemuliaan Khadijah diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu Anhu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda cukup bagimu 4 wanita terbaik di dunia yaitu Maryam Bento Imran yaitu ibunda Nabi Isa Khadijah Muhammad dan Asia istri Firaun hadits riwayat Ahmad turbosi dan sanadnya disahihkan yang kedua adalah Allah menitip salam untuknya melalui Malaikat Jibril dalam sebuah hadis yang diriwayatkan al-bukhari dan muslim dari Abu Hurairah radhiallahu Anhu beliau menceritakan pada suatu ketika Jibril mendatangi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sambil mengatakan pada beliau wahai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini Khadijah telah datang bersamanya sebuah bejana yang berisi laut makanan dan minuman jika dirinya sampai katakan padanya bahwa rabbnya dan diriku mengucapkan salam untuknya dan Kabarkan pula bahwa untuknya rumah di Surga dari emas yang nyaman tidak bising dan merasa cabai Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim yang ketiga adalah nabi menganggap mencintainya adalah karunia setelah
mengetahui bagaimana setianya ibu Khadijah menemani Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam tentu kita Paham bagaimana kedudukan beliau disisinya hal itu juga tampak dari riwayat-riwayat betapa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sering menyebut namaNya memuliakan teman-temannya sepeninggal beliau sampai-sampai Rasulullah Ucapkan sebuah kalimat dihadapan Aisyah yang Menjelaskan kedudukan Khadijah di hati beliau sungguh Allah telah menganugerahkan kepadaku rasa cinta kepada Khadijah Hadits Riwayat Muslim wafatnya Khadijah Ummul mukminin Khadijah radhiyallahu Anhu wafat 3 tahun sebelum hijrahnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ke Madinah saat itu beliau berusia 65 tahun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri yang
turun memakamkan jenazah sang istri tercinta dengan tangannya yang mulia beliau memasukkan jenazahnya ke kuburnya wafatnya Ummul mukminin Khadijah sangat berdekatan waktunya dengan wafatnya Abu Thalib Rasulullah benar-benar merasa sedih dengan wafatnya dua orang yang beliau cintai ini dua orang penolong dakwahnya ditambah lagi sang Paman wafat dalam keadaan berada di atas agama nenek moyangnya karena begitu sedihnya Rasulullah tahun ini pun dinamakan tahun kesedihan dalam buku menjadi istri seperti Khadijah karya Ibnu watiniah yang menukil riwayat dalam kitab al-busyrah karya Sayyid Muhammad Alwi Al Maliki al-hasani Diceritakan bahwa ketika Khadijah sakit menjelang ajal Khadijah berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam aku memohon maaf kepadamu ya Rasulullah kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab jauh dari itu ya Khadijah engkau telah mendukung dakwah islam sepenuhnya kemudian Khadijah memanggil putrinya yaitu Fatimah az-zahra dan berbisik Fatimah putriku aku yakin ajalku Segera tiba yang ku takutkan adalah Siksa Kubur tolong mintakan kepada ayahmu aku malu dan takut memintanya sendiri agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain
kafan ku mendengar itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata Wahai Khadijah Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menitipkan salam kepadamu dan telah dipersiapkan tempatmu di surga setelah mendapatkan Restu dan Ridho dari suaminya Khadijah pun tersenyum dan berterima kasih kepada suaminya hingga Khadijah pun menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di dekatnya istri beliau itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat hingga tumpahlah air mata Mulia beliau dan semua orang yang ada di situ Khodijah wafat pada hari 11 bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian 3 tahun sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam hijrah ke Madinah peristiwa wafatnya Khadijah sangatlah menusuk hati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam karena dua orang yang dicintainya yaitu istrinya Siti Khadijah dan Pamannya Abu Thalib telah wafat hingga akhirnya tahun itu disebut sebagai Amul huzni yaitu
tahun kesedihan dalam kehidupan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian Malaikat Jibril membawa kain kafan untuk Khadijah tak berselang lama setelah wafatnya Khadijah Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa 5 kain kafan Rasulullah pun menjawab salam Jibril dan kemudian bertanya untuk Siapa sajakah kain kafan itu ya Jibril kain kafan ini untuk Khadijah untuk engkau Ya Rasulullah untuk Fatimah Ali dan Hasan jawab Jibril kemudian Jibril berhenti berkata dan kemudian menangis melihat malaikat jibril menangis Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun bertanya kenapa ya Jibril Jibril menjawab cucumu yang satu Hosen tidak memiliki kafan dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan sahur Jibril menyimak kata-kata terakhir ucapan Jibril kesedihan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam semakin bertambah hingga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun kembali
memandang wajah istri tercinta Khadijah yang telah menghembuskan nafas terakhirnya secara penuh cinta dan kasih sayang dengan sepenuh hati Seraya mengatakan wahai Khadijah istriku tersayang demi Allah aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu pengabdianmu kepada Islam dan diriku Sungguh luar biasa Allah Maha Mengetahui semua amalmu semua hartamu kohibahkan untuk Islam kaum muslimin pun ikut menikmatinya semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu namun begitu Mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban sebagaimana yang diketahui
bahwa 2/3 kekayaan Kota Mekah adalah milik Khadijah namun ia serahkan untuk perjuangan agama Islam bahkan ketika wafat tidak ada kain kafan yang bisa digunakan untuk menutupi jasad Khadijah pakaian yang ia kenakan ialah pakaian yang sangat kumuh dengan 83 tambalan diantaranya dengan kulit kayu sungguh mulia Khadijah sosok istri yang dicintai oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam hingga wafatnya memberikan duka yang mendalam demikianlah kisah Khadijah binti khuwailid cinta sejati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Subhanallah Semoga kita banyak mengambil pelajaran Terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh