Kisah Legenda Rangga Gading | Cerita Rakyat Jawa Barat
BREBES.NET – bernama Rangga Gading. mandra guna. untuk hal-hal yang buruk, seperti merampok dan mencuri. lihai karena dia bisa merubah tubuhnya dan air. kerbau milik warga sebanyak lima ekor. dilakukan pada siang hari, kesaktian yang dimilikinya. dicuri, para warga beramai-ramai memburu dan mencari pelakunya. bisa. Aku ada ide cemerlang. pasti akan lebih seru. hahahahahahahahahahah menjadi terbalik… itu berlawanan arah.
Warga yang mengikuti jejak itu tertipu. kerbau. Dimana? Dimana kerbau itu? tapi tak menemukannya. Iya. Sepertinya… Kita telah tertipu. kerbau biasa merumput. itu. Tak salah lagi. Sudah, sudah. pasti tak pernah menemukan kerbau kita. Besok, ayo kita cari saja di pasar. Dia pasti menjualnya di sana. Baiklah, ayo kita ke sana. Jika ketemu, kita hajar beramai-ramai. Benar saja dugaan para warga.
membawa kerbau-kerbau itu menuju pasar. Akan tetapi dasar Rangga Gading. itu, dia mengubah tanduk kerbau ke atas menjadi kebawah. hitam diubahnya menjadi putih. kerbau-kerbau hasil curiannya untuk dijual. para warga beserta tertua geriknya dari kejauhan. Berhenti! Ada perlu apa, Tuan? Tiba-tiba menghentikan ku.
Jangan berlagak bodoh kau. ini? Oh, tentu saja aku memeliharanya. Mereka ku pelihara dengan sepenuh hati. Hah, tak mungkin. merumput. kerbau, kau pasti mencurinya kan? Kemarin kerbau kami hilang. Dan ada yang mencurinya. Itu pasti ulahmu. Hei, Tuan. mencurinya? Lihatlah kerbau ku. mirip dengan kerbau yang Tuan miliki? yang dibawa Rangga Gading. milik orang-orang.
Hehehehe, jadi bagaimana Tuan-Tuan? pencuri? menjual kerbau-kerbau ini. dan membiarkan Rangga Gading. Maka selamatlah Rangga Gading dari kejaran warga yang ingin menangkapnya. terdengar sebuah kabar di desa Karang Munggal. hingga tempat tersebut dijaga ketat oleh ada yang mengambil dan mengusiknya. semakin tergiur untuk memilikinya. ke atas pohon kelapa. selembar pelepah kelapa.
pelepah itu terbang melayang membawanya menuju desa Karang Munggal. Munggal, Rangga Gading berubah mengelabui para penjaga. penjaga terkecoh, kucing mudahnya menyelinap masuk. dirinya kembali menjadi bentuk manusia. emas itu. Dia pun memasukkannya ke dalam karung. memanggil pelepah kelapanya. Karang Munggal untuk menuju tempat persembunyiannya. berhenti sejenak untuk beristirahat.
hasil curiannya. mudahnya aku tipu. Akulah orang tersakti di negeri ini. menandingiku. Rangga Gading mengambil segenggam hasil menaburkannya di tempat itu menjadi tanah keramat. tempat itu dikenal dengan kata “Sarawu” atau segengam. perjalanan. memilih untuk beristirahat. gantungkan pada sebuah dahan pohon.
dikenal dengan nama kampung terletak di kecamatan Salawu. yang digantungkan. melanjutkan perjalanan. gerah dan banyak mengeluarkan keringat. kejauhan. dapat membuatnya segar kembali. Maka dicarilah sumber suara itu. hingga akhirnya sampai lah di sebuah mata air. menggantung karung yang dibawanya. atau guntal gantel tak mau diam. nama kampung Guntal Gantel. kesegaran mata air itu, telah berdiri seorang kakek tua.
serta jubah putih. ilmunya. Apa yang kau lakukan Rangga Gading? Siapa kau orang tua? Bagaimana kau bisa tahu namaku? Tak perlu tahu siapa aku. Aku tahu. curian bukan. itu? jangan asal menuduh kakek tua. sangat sakti. Ya, aku tahu. Kau sangat sakti anak muda. Karena itulah aku bertanya. Hah, tak perlu aku menjelaskannya padamu. akan… kalimatnya, tiba-tiba tubuh Rangga Gading jatuh terkulai ke tanah. Badannya terasa lemas tak bertenaga. Rangga Gading kesakitan dengan keadaannya. memelas memohon ampun.
Ampun, mohon ampun kakek, ampun. muridmu. lemas dan sakit sekali. pernah mengulangi perbuatan ini. kakek, saya mohon ampun. Baiklah, aku pegang janjimu. Sang kakek itu pun menghentikan mantranya. sediakalah. kakek menuju padepokan. Padepokan itu milik sang kakek. belajar bagaimana kesaktiannya untuk hal-hal yang baik. Rangga Gading belajar dengan sangat tekun. gian bertambah tinggi. Namun sifat congkaknya dulu telah hilang. menjadi sosok rendah hati orang-orang di sekitarnya.
tersebut. Rangga Gading untuk memberitahukan suatu hal. bicarakan denganmu. inginku sampaikan. Baik guru, apakah itu? Kau sudah cukup lama belajar di sini. menjadi orang yang lebih baik. Aku sudah tak muda lagi. Dengarkan baik-baik. pimpinlah padepokan ini. membimbingmu selama ini. Eh, tapi guru, kenapa harus saya? pemimpin padepokan. seorang mantan penjahat keributan dan keonaran.
Tidak Rangga Gading. melakukannya. Aku tahu itu. Kau pasti mampu. Ini permintaan terakhirku. Tak ingin mengecewakan sang guru. meskipun berat. menjadi pemimpin padepokan. padepokan tersebut semakin terkenal. orang sebagai orang sakti yang baik hati. padepokan Rangga Gading. tertimbun tanah longsor. murid-murid sedang “tilem” atau tidur. kodok. angker dan dinamakan Bangkong Rarang.
Karang dan Loba Bangkong atau banyak katak. Guntal Gantel masih ada. tengah sawah yang luas. lahan itu akan merasakan akibatnya. melintasi lahan itu, maka jatuh dan mati seketika. saatnya sahur sering terdengar sayup-sayup oleh warga sekitar bahwa itu adalah murid dipimpin oleh Rangga Gading.