Kisah Legenda Gunung Berapi Nusantara Eps. 1

Kisah Legenda Gunung Berapi Nusantara Eps. 1
Kisah Legenda Gunung Berapi Nusantara Eps. 1

Kisah Legenda Gunung Berapi Nusantara Eps. 1

BREBES.NET – Kisah Legenda Gunung Berapi Nusantara Alisah dahulu Kal Jawa Timur ada seorang raja bernama Prabu Brawijaya yang berkuasa di Majapahit sang prabu memiliki seorang putri nan cantik jelita bernama Diah Ayu busparini kecantikan Sang Putri sangat terkenal saat Tero Negeri banyak Pemuda dari berbagai penjuru mencoba meminang Sang Putri Namun sia-sia karena sang putri belum berkeingin melihat hal itu sang prabu mulai gundah memikirkan masa depan putri tercinta dan kerajaannya sang prabu ingin sekali melihat putrinya menikah dengan lelaki yang tepat suatu hari terlintas benak sang prabu cara agar

Kisah Legenda Gunung Berapi Nusantara Eps. 1
Kisah Legenda Gunung Berapi Nusantara Eps. 1

Putri Sega menikah maka pada suatu malam Prabu Brawijaya mengajak putrinya untuk berbicara EMP mata ayaha mengerti engkau menginginkan suami yang hebat Sakti mandraguna dan tampan Ayahanda memiliki ide Agar engkau segera menikah akan diadakan sayembara dan sayembara tersebut adalah bagi siapun laki-laki yang bisa merentangkan busur Kiai Garuda yaksa dan mengangkat Gong Kia sekim maka dial yang ber untukunting Mendengar hal tersebut Sang Putri sungguh terkejut namun tidak berani menolak bahkan melawan permintaan dari sang ayah Putri pun menyanggupinya sang prabu Sega memerintahkan pengawalnya untuk menyebar sayembara tersebut kepada seluruh rakyat dan pangeran di sekitar maahit Hari Berganti Hari sang putri menjadi bingung dengan keputusan tersebut dia sering merenung Berharap

Bahwa kelak suaminya adalah orang yang hebat dan sesuai keinginannya waupunrietui bwa k garud Kiai Sekar delima adalah pusaka yang memiliki kekuatan Dahsyat sehingga pemenangnya pasti bukan sembarang orang Tetapi entah mengapa hatinya merasa resah akhirnya tibalah pada hari yang telah ditentukan semua peserta dari penjuru Negeri telah berkumpul di alun-alun kerajaan terlihat sang prabu duduk di singgahsananya bersama permaisuri serta Putri

Diah Ayu Pusparini para pengawal menyiapkan alat sayembara yaitu busur Kiai Garuda yaksa dan Gong Kia Sekar delimaab braa nembara dimulai secara bergantian peserta mulai merentangkan busur dan mengangkat Gong tersebut H ah ah namun tidak ada satu pun yang berhasil Bahkan tak jarang ada beberapa yang mengalami musibah seperti tangan yang patah ketika mencoba merentangkan busur dan pinggang yang Cera akibat memaksakan mengangkat gong besar dan beras

Prabu Brawijaya mulai gelisah karena takut tidak ada laki-laki yang mampu memenangkan sayembara ini Ketika sang prabu akan memukul Gong pertanda sayembara Usai darijauhanemudala UN Wah Gusti Prabu Apakah hamba diperkenkan mengikuti sayembara ini kamu siapa saya biasa dipanggilemb Gusti prabulah kamuiku sayembara iniang Prabu seakan meremehkan dan yakin bahwaembu tidak akan mampukan sayembara ini uragan lembuo merentangkan busur Kiai

Garuda yaksa adalah hal yang sangat mudah hal itu disambut riuh tepuk tangan dari para penonton namun berbeda dengan sang putri dia nampak sangat cemas karena tidak ingin bersuami manusia berkepala lembu ketika Lembu Suro bersiap untuk mengangkat Gong Kiai Sekar delima semua orang nampak tegang tak terkecuali sang putri dia sangat berharap lembu su gagal di sayembara ini tetapi takdir berkata lain lembuur mampu mengangkat Gong tanpa ada halangan Berarti semua penonton bersorak-soraiang

Putri di ayuparini hanya bisa terdiam hatinya begitu hancur dia tak kuasa menerima kenyataan menikah dengan manusia berkepala lembu sambil menangis Sang Putri meninggalkan acara sayembara melihat hal itu sang prabu hanya bisa terulaiemas karena telah mengecewakan Putri semata wayangnya waupun begitu Itu demi menjaga martabat sebagai seorang Prabu Prabu Brawijaya tetap menikahkan Putri dia ayu Pusparini dengan pemenang sayembara yaitu lembung Suro Sang Putri menangis meratapi nasibnya berhari-hari dia mengurung diri di dalam kamar hanya diam saja melamun dengan tatapan kosong terkadang tanpa sadar meneteskan air mata melihat keadaan tuannya yang memprihatinkan seorang Inang pengasuh menasihati Sang Putri Inang

pengasuh memberikan saran agar Sang Putri membuat satu permintaan lagi kepada Lembu Suro sebagai sarat pernikahan dan sarat tersebut adalah Lembu Suro harus membuat sumur di puncak Gunung Kelut telak sumur tersebut sebagai tempat mandi Sang Putri tetapi harus diselesaikan dalam satu malam Sang Putri pun menerima usulan tersebut dan segera menyampaikan kepada lembu Sur tanpa berpikir panjang lagi berangkatlah rombongan keluarga istana dan Lembu Suro Ke

Puncak Gunung kelung pun telah berganti malam Setibanya di puncak Gunung Kelut lembuo mulai menggali tanah dengan kedua tanduknya telang lama Lembu Suro telah menggali tanah cukup dalam malam semakin laru sumur yang digali semakin dalam hal ini membuat sang putri semakin panik Sang Putri mendesak ayahnya untuk menggagalkan Lembu Suro menyelesaikan sarat sebelum fajar tiba karena tidak mau mengecewakan Putri semata wayang untuk kedua kalinya Sang Prabu Brawijaya memerintahkan pengawal untuk menimbun sumur

dengan batu dan tanah tidak ada satuun yang berani menentang perintah sang prabu mereka segera melaksanakan perintah walaupun lebuo masih berada di dalam sumur pengawal tidak menghiraan teri mereka terus menutup sumur hingga lembuo terkubur di dalamnya meski demikian suara lembu Sur masih terdengar dari luar lembu mengucapkan sumpah serapahnya kepada sang prabu dan seluruh rakyat Kediri Kediri besok bakaluapap yaiku Kediri bakal jadi kaling Blitar jadi latar tulongagung jadi Kedung karena ancaman tersebut Prabu Brawijaya dan seluruh rakyat berusaha menangkal sumpah dengan membuat tanggul pengaman yang kokoh hingga menyerupai gunung dan sekarang disebut dengan gunung pegak Prabu pun juga mengadakan tolak bala dengan larung sesaji di kawah Gunung

Kelut akan tetapi setiap kali Gunung Kelut erupsi warga menganggap itu adalah amukan lsuro sebagai balas dendam atas apa yang dilakukan oleh Prabu Brawijaya dan putrinya suatu hari di sebuah hutan belantara nampak kepulan asap putih yang membelah atap hutan nangrindang hingga ke angkasa asap putih tersebut berasal dari tungku peleburan besi tradisional yang berada di sebuah pondok kayu sederhana terlihat dua lelaki paruh baya Tengah sibuk membuat sebuah pusaka mereka bernama Empu Rama dan Empu pamadi yang sudah sangat terkenal akan kesaktiannya seantero Negeri bahkan para dewa mengakui kesaktian dari dua Empu tersebut Sementara itu di tempat lain ada dua

Dewa dari kayangan yang bernama Batara Narada dan Dewa Penyarikan Tengah sibuk memeriksa sebuah gunung di sisi selatan pulau Jawa gunung tersebut bernama gunung jamur dipais telah selesai dibuat keris tersebut memancarkan Aura yang begitu hebat Batara Narada dan Dewa Penyarikan kembali ke Kayangan untuk melaporkan hasil dari pengamatannya kepada Batara Guru bagaim py yangan gunung jamur Dipa setelah kami memeriksa gunung jamur

Dipa akhirnya Semua menjadi jelas keberadaan gunung tersebut mengakibatkan pulau Jawa miring ke selatan jadi Sudah seharusnya gunung jamur diipa harus dipindahkan ke daratan rendah sebelah utara pulau Jawa apakah kalian sanggup untuk melaksanakan tugas yang berat ini sebelah utara Gunung jamur Dipa terdapat sebuah daratan rendah berupa hutan belantara sehingga dapat dipindahkan di tempat itu akan tetapi terdapat dua Empu Sakti yang sedang membuat keris yang menepati hutan tersebut baiklah jika seperti itu Aku perintahkan kepada kalian berdua

Batar Narada dan Dewa Penyarikan untuk memerintahkan kedua Empu tersebut segera berpindah berangkatlah bataran Narada dan Dewa Penyarikan menuju hutan tempat di mana kedua Embu tersebut berada Sesampainya di pondok tersebut u Rama dan Empu pamadi mempersilakan kedua utusan Kayangan tersebut ada ha ini Adakah yang dapat hamba bantu kedatangan kami ke sini bermaksud untuk menyampaikan permintaan para dewa kepada Apakah permintaan itu semoga permintaan itu dapat kami penuhi Batara Narada pun menjelaskan permintaan para dewa kepada kedua Empu tersebut setelah mendengar penjelasan itu keduanya

Hanya tertegun mereka merasa permintaan para dewa itu sangatlah berat Maafkan Hamba Gusti hamba bukannya bermaksud untuk menolak permintaan para dewa Tapi perlu Gusti ketahui bahwa membuat kerisakti itu tidak boleh dilakukan sembarangan termasuk berpindah-pindah tempat tapi Empu keadaan ini sudah sangat mendesak jika Empu berdua tidak segera pindah dari di sini pulau Jawa ini semakin lama akan bertambah miring benar kata Dewa Penyarikan Empu kami pun bersedia mencarikan tempat yang lebih baik untuk Empu berdua

Maaf Gusti kami belum dapat memenuhi permintaan itu Kalau kami berpindah tempat maka keris yang kami buat ini tidak sebagus yang diharapkan lagi pula masih banyak tanah datar yang lebih bagus untuk menempatkan gunung camur Dipa itu karena keteguhan hati kedua Empu tersebut Batara Narada dan Dewa Penyarikan mulai kehilangan kesabaran mereka terpaksa mengancam kedua

Empu tersebut agar segera pindah dari tempat itu wahai Empu Rama dan Empu pamadi Jangan memaksa kami untuk mengusir kalian dari tempat ini kedua Empu tersebut tidak takut mereka siap bertarung demi mempertahankan tempat itu yang akhirnya terjadilah perselisihan di antara mereka pertarungan sengit pun tak bisa terhindarkan Batara Narada menghadapi empur Rama sedangkan

Dewa menyarikan bertarung melawan kedua u tersebut tetap tidak gentar meskipun yang mereka hadapi adalah utusan para dewa ha H pertarungan seni pun berlangsung hingga berhari-hari tidak ada tanda-tanda siapa yang akan menang dan siapa yang akan kalah Namun kedua Empu yang dihadapi utusan Dewa tersebut benar-benarlah Sakti sampai-sampai membuat Batara Narada dan Dewa Penyarikan

Kalah dalam pertarungan sengit tersebut sehingga memaksa mereka berdua kembali kekayangan menghadap kepada Batara Guru dengan tangan hampa ampun Batara Guru kami gagal itu mereka sangat mendengpan ituuru menjadi sangat murka jalan lain gunung jamur Dipa harus segera dipindahkan meskipun akan menimpa kedua Embu tersebut Dewa Bayu segeralah kamu tiup gunung jamur Dipa itu dengan kesaktian yang dimilikinya Dewa Bayu segera meniuk Gunung itu tiupan Dewa Bayu yang bagikan an

Topan berhasil menerbangkan gunung jamur tip hingga melayang-layang angkasa kemudian jatuh tepat di perapian kedua tersebuta yang berada di tempat itu ikut tertiih oleh gunung jamur hingga tewas seketika men menjadi penunggu Gunung itu sementara tungku perapian tempat keduanya membuat keris sakti berubah menjadi kawah oleh karena kawah itu pada mulanya adalah sebuah perapian maka para dewa mengganti nama gunung itu menjadi gunung merapi Alkisah dalam pewangan dikenal lima bersaudara yang biasa disebut dengan Pandawa yang yang memiliki arti putra Pandu kelima bersaudara tersebut adalah Yudistira Bima Arjuna Nakula dan Sadewa

di antara para Pandawa Arjuna terkenal dengan kesaktiannya terutama dalam hal memanah meskipun memiliki ilmu paling tinggi Arjuna masih sering melakukan Tapa untuk menambah kesaktiannya suatu hari Arjuna pergi bertapa di Puncak gunung suasana sejuk dan jauh dari pemukiman membuat tempat itu sangat cocok untuk bertapa Arjuna kemudian duduk bersila di atas sebuah batu besar Seraya memecamkan mata dan memusatkan pikirannya sesaat kemudian Arjuna terlarut dalam semedinya siang dan malam dia bertapa dengan tekun hingga tubuhnya memancarkan sinar yang memiki keku luar biasa Hal ini menimbulkan persoalan besar di kayangan Suralaya Kayangan tempat para dewa

berguncang kawah Candra di muka mendidih dan menyemburkan muntahan lahar petir menggelegar di siang bolong puncak gunung tempat Arjuna bertapa terangkat ke atas hingga hampir menyentuh langit karena begitu dahsyatnya kekuatan yang terpancar dari pertapaan itu jika ada burung yang berani terbang di atasnya pasti akan jatuh hingga tak ada satun makhluk yang berani ganggunya peristiwa tersebut membuat para dewa di kayangan menjadi khawatir kemudian Batara Guru segera memanggil Batara Narada

serta mengutusnya turun ke bumi untuk mencari tahu penyebab semua kekacauan ini setelah terbang berputar-putar di angkasa Batara Narada melihat Arjuna sedang bertapa segera Dia terbang menghampiri dan membujuk agar Arjuna segera menghentikan tapa beratanyauku semua orang bah Dewa akan celaka bila kau tak menghentikannya sebenarnya Arjuna mendengar perintah itu akan tetapi dia enggan menghtikanedinya di benak Arjuna ja dia berhenti Dewa tidak akan minya banyak kesaktian

Baiklah Jik engau kas kepala aku akan mengilan Batara Narada mengirim bidadari cantik untuk menggoda Arjuna agar mengakhiri semedinya para Bidadari segera merayu Arjuna dengan berbagai cara ada yang merayu dengan suara lembut ada yang menariari Diannya cubit dan menggelitikinya Namun semua usaha tersebut tetap saja sia-sia tak hanya berhenti di situ Batara Narada kemudian mengirim beberapa setan yang paling ganas Untuk menghentikan pertapaan Arjuna akan tetapi sekali lagi hal itu juga sia-sia Arjuna tetap khusuk di dalam pertapaannya usaha terakhir yang dilakukan oleh Batara Narada adalah mengirimkan naga raksasa yang suka memakan orang-orang Sakti

Sang Naga pun segera menyerang Arjuna dengan sekuat tenaga namun serangan itu terhenti sebelum mengenai Arjuna seolah Dia memiliki pelindung yang tak kasat mata yang mengelilingi dan melindunginya bahkan semburan api Sang Naga terpental dan kembali mengenai dirinya sendiri akhirnya naga itu pun menyerah dan pergi meninggalkan Arjuna sekali lagi Batara Narada gagal menghentikan semedi Sang putra ketiga Pandu itu Dia kemudian kembali menemui Batara Guru Narada

Sepertinya kamu gagal menjalankan tugasmu benar Batara Guru Maafkan saya H Namun sepertinya kita masih punya kesempatan untuk menghentikan Arjuna katakan Bagaimana kesempatan yang kamu maksudkan tidak ada jalan lain kita harus meminta bantuan pengasuh Arjuna yaitu Batara Semar Baiklah kali ini kamu harus berhasil Batara Narada pun pergi menemui Batara Semar Selamat datang Batara Narada Hal mendesa apa yang membuat pengurus Kayangan sampai turun ke bumi Batara semar kedatanganku untuk meminta bantuan tentang anak asuhmu yang bernama Arjuna Ada apa dengannya

Apa yang dilakukannya Batara Narada Kemudian menceritakan semua perbuatan Arjuna dia juga menceritakan telah melakukan berbagai cara untuk menghentikan pertapaan Arjuna namun semuanya sia-sia Kamulah satu-satunya harapan para dewa di kayangan yang bisa membujuk Arjuna agar segera mengakhiri pertapaannya

Baiklah kalau begitu Aku akan berusaha menyadarkannya setelah bataranarada kembali ke Kayangan Semar termenung sendirian dan sibuk mencari akal dia pun teringat saudaranya yang bernama Batara antaga atau togok kemudian Semar berangkat menemui togok untuk meminta bantuan togok menyambut dengan gembira atas kedatangan saudaranya itu Semar pun menceritakan perihal tugas yang diberikan kepadanya jika para dewa saja gagal menghentikan Arjuna Bagaimana dengan kita sudah ikut saja denganku Setibanya di Gunung

tempat Arjuna bertapa keduanya sempat terkejut melihat gunung itu sudah menjulang tinggi Mereka kemudian berpencar masing-masing menati Sisi Gunung itu mereka bersemedi untuk menghimpun kesaktian tubuh Semar dan togok lalu berubah menjadi tinggi besar tingginya melampaui puncak gunung itu lalu mereka mengeruk bagian bawah Puncak dan memotongnya mereka melemparkan puncak gunung itu ke tempat lain begitu bagian atas gunung itu terjatuh ke tanah terdengar suara dentuman yang sangat keras disertai dengan guncangan yang dahsyat Ada apa ini baru saja selesai berkumam tiba-tiba Semar dan togok datang menghampirinya kami memotong dan melemparkan puncak gunung ini Raden Kenapa guru gara-gara itu aku terbangun dari pertapauuwa akanah k ma itu telah membuat para dewa resah lagi pula

Untuk Apa Lagi Raden meminta banyak kesaktian Bukankah sudah cukup dengan kesaktian yang telah Raden miliki saat ini benar kata Batara Semar Raden adalah seorang Kesatria yang seharusnya memiliki sifat rendah hati Apakah Raden tidak menyadari jika pertapaan Raden ini bisa mencelakakan banyak orang dan para dewa mendengar nasihat tersebut Arjuna menjadi sadar dan mengakui semua kesalahannya Ia juga tidak lupa berterima kasih kepada Batara Semar dan Batara togok karena telah menyadarkannya

Setelah itu mereka pun pergi meninggalkan gunung tersebut Kahyangan pun tidak lagi berguncang dan alam kembali tenang seperti sediakala sejak itulah gunung tempat Arjuna bertapa dinamakan Gunung Arjuna sementara itu potongan gunung yang dilemparkan oleh Batara Semar dan Batara togok dinamakan gunung buukir dahulu kala di kayangan Ada dewa dan Dewi melakukan kesalahan yang begitu besar sebagai hukuman mereka diusir ke bumi dan menjelma sebagai hewan sang

Dewa berubah menjadi anjing bernama tumang dan Sang Dewi berubah menjadi babi hutan yang bernama celeng wayungyang suatu hari seorang raja Sunda pergi ke hutan untuk berburu ketika berburu Dia merasakan inin buang air kecil akhirnyaajkan hanya secara tidak sengaja air seninya terkumpul di batok kelapa yang sudah kering wayungyang yang kebetulan ada di sekitarnya meminum air seni sang raja untuk menghilangkan dahaga karena dia adalah jelmaan seorang

Dewi gayangan dalam sekejap dia hamil dan melahirkan seorang anak raja yang masih berada di hutan mendengar suara bayi yang menangis lantas dia mencarinya nampak seorang bayi perempuan cantik terbaring di antara semak-semak karena merasa iba bayi itu pun dibawa oleh raja ke istana dan dia seperti putrinya sendiri namun dia tidak pernah sadar kalau itu adalah anak kandungnya sendiri berjalannya waktu bayi itu kini tumbuh menjadi gadis cantik bernama Dayang Sumbi kecantikan

Dayang Sumbi begitu terkenal seantero Negeri banyak raja dan Pangeran berebut untuk menikahinya bahkan sampai terjadi peperangan antar kerajaan dayangorri yang gemar men unya dia habis untuk membuat kain tenun yang indah suatu ketika saat menenun gulungan benang miliknya jatuh hingga keluar istana karena seorang bangsawan dayangmbi dilarang untuk meninggalkan istana dengan berjalan kaki merasaangnya dia yang menemukan gulungan benangku Jika dia perempuan

Akan kujadikan saudara dan jika laki-laki maka aku akan menikahinya tak berselang lama seekor anjing datang membawa gulungan benang milik Dayang Sumbi karena sudah bersumpah Dayang Sumbi memenuhi janjinya dan tetap menikahinya meskipun tumang adalah seekor anjing mendengar Sang Putri akan menikah dengan seekor anjing membuat sang raja murka dia mengusir Dayang Sumbi keluar dari istana kini Dayang Sumbi tinggal di sebuah pondok sederhana di tengah hutan bersama si tumang yang selalu setia menemaninya berjalannya waktu

Dayang Sumbi mengetahui bahwa tumang bukanlah anjing Bi setiap bulan bururnama dia berah aslinya menjadi dewa yang tampan sesuai janjinya mereka berdua akhirnya menikah dan memiliki seorang anak yang diberi nama sangkriang sangkriang tumbuh menjadi anak yang aktif dan kuat akan tetapi dayangmbi masih merahasiakan jika tumang adalah ayahnya hingga suatu ketika sang kuriang diminta ibunya untuk berburu mencarikan hati rusa sang Kuang pun pergi ditemani tumang

Keti berburu yang kesulitan menemukan hewan buruan namun tiba-tiba dia melihat seekor babi hutan akhirnya dia memutuskan untuk memburu babi hutan tersebut dia mengejar dan mencoba memanahnya akan tetapi dihentikan oleh tumang yang menyadari bahwa babi hutan itu sebenarnya adalah nenek dari sang kuriang yaitu celeng wayungyang kesal dengan tingkah tumang yang membuatnya gagal mendapatkan buruan sang kuriang memanah tumang hingga tewas

Mera tidakisa dengan tangan hamp memotong tumang dan mengambil hati dari anjing peliharaannya tersebut Setibanya di rumah sang ibu senang karena mendapatkan hati rusa yang dia idam-idamkan dia pun langsung memasak hati pemberian anaknya tanpa mengetahui hal yang sebenarnya terjadi nyap makanan Dayang Sumbi mema sang Kuang memanggil tumang untuk diberi makan merasa bersalah karena telah membunuh tumang Sang kuriang mengaku bahwa hati yang baru saja mereka makan adalah hati tumangendeng itu

Day kau anak tak tahu diri begini caramu membalas kebaikan si tumang yang telah menjagamu sejak kecil tega-teganya kamu membunuhnya dan mengambil hatinya Dayang Sumbi memukul kepala anaknya dengan centong nasi hingga meninggalkan luka berpikir sang Ibu membencinya karena telah membunuh Si tumang Sang kuriang pun pergi dan melarikan diri ke hutan Dia mendaki dan melewati gunung karena takut melihat ibunya marah besar Sangkur yang menghilang seolah-olah

Ditelan Bumi dayang berdoa kepada para dewa untuk menyatukannya kembali dengan Sang putra suatu hari nanti dan bersumpah untuk tidak pernah memakan daging Dewa pun menjawab doa Dayang Sumbi dengan memberikan anugerah berupa kecantikan yang abadi Sejak saat itu Dayang Sumbi tinggal sendirian dia melanjutkan menenun dan meditasinya setelah pergi dari rumah sang kuriang mengalami Hilang Ingatan selama ini dia dirawat dan diasuh oleh seorang Pertapa bijak yang ahli dalam seni bela diri berjalannya waktu Sangkur yang tumbuh menjadi seorang pria yang tampan dan kuat tanpa sengaja sang kuriang dipertemukan kembali dengan ibunya namun keduanya tak saling mengenali sangang takjub dengan kecantikan

Dayang Sumbi ui Dayang Sumbi sang kuriang benar-benar telah jatuh hati hingga suatu ketika dia bermaksud mengajak Dayang Sumbi menikah mendengar ajakan tersebut Dayang Sumbi hanya tersenyum dan tidak menanggapinya kemudian berlalu pergi meninggalkan sang kuriang akan tetapi sang kuriang tidak menyerah dia tetap datang dan selalu berusaha mendekati

Dayang Sumbi hingga suatu ketika saat keduanya sedang beristirahat di bawah pohon sang kurang melepas ikat kepalanya deang Sumbi terkejut karena tak sengaja melihat ada bekas luka di kepala sang kuriang ia sadar kalau luka tersebut adalah milik putranya yang hilang beberapa tahun lalu Dayang Sumbi seketika menolak mentah-mentah ajakan pernikahannya dengan sang kuriang tetapi sang anak membantah sang kuriang bersikuku untuk menikahi ibunya sendiri sebagai upaya mengandaskan niat sang anak

Dayang Sumbi memberi tantangan bagi sang yang harus dipenuhi sebelum menikahi dirinya tantangan tersebut adalah membendung sungai citarung agar menjadi Telaga serta membuat perahu yang besar dalam waktu satu malam sang kurriang tak ragu untuk memenuhi tantangan itu dengan bantuan makhluk halus pohon demi pohon cabang demi cabang hingga ranting demi rantik mulai membentuk

Gunung Burangrang dan Bukit Tunggul perahu pun sudah hampir jadi dan air sungai Citarum siap dialirkan agar terbentuk sebuah Telaga melihat keberhasilan sang kuriang Dayang Sumbi memutar akal agar anaknya gagal memenuhi tantangan Dayang Sumbi membentangkan kain putih yang bercahaya memukul alu kelesung hingga membuat ayam jantan berkokoklukus yang jar telah tiba Sangkur yang murka atas kegegalannya ia melempar sumbatan Sungai Citarum sehingga menjadi gunung

Manglayang dan menelungkupkan perahu besar yang dibuatnya yang kini menjadi gunung Tangkuban Perahu rriga dicurangi oleh Dayang Sumbi kemarahan sang kuriang semakin besar dan mencari sosok ibunya itu namun sang hang membantu Dayang Sumbi menjelma menjadi bunga jaksi di bukit perasingannya yang kini menjadi Gunung Putri sang guriang yang tak kunjung menemukan Dayang Sumbi Pun Menghilang ke alam gaib