Asal Usul Nusakambangan | Cerita Rakyat Jawa Tengah
BREBES.NET – Asal Usul Nusakambangan yang terekenal sakti mandraguna Prabu Aji Pramosa. dan tak mau tunduk pada siapapun. dia tak mau mengalah. seorang resi sakti, bernama Resi Kano. kepandainnya banyak masyarakat yang menyukainya. karena ada yang menandingi kesaktiannya. sebagai musuhnya.
akan mengancam kekuasaannya. dia selalu dibayang-bayangi hancur di tangan Resi itu. cara melenyapkan Sang Resi. dalih untuk menyelamatkan kerajaan. “ Para punggawa dan penasihat yang terhormat.
Terima kasih kalian semua telah hadir dirapat kali ini. Hari ini aku akan menyampaikan sesuatu yang penting. sedang terancam bahaya ? “ perkataan dari sang Prabu, “ Ampun, Prabu. Dengan segala hormat hamba ! Hamba belum begitu paham !” ” Aku memaklumi jika kalian kebingungan. Akan tetapi hal ini sebenarnya sudah lama terjadi. tepat untuk menyampaikannya !” “ Ampun baginda Raja ! mengancam negeri kita ini ? “ “ Dengarkan baik baik. Sumber bahaya ini memang tak nampak. Akan tetapi pengaruhnya sungguh mengerikan.
Bahaya itu adalah Resi Kano !” dia terlihat orang yang baik dan berbudi luhur. akan menggerogoti negeri kita. Oleh karena itu, dia harus diusir dari negeri kita. muka bumi ini.” orang yang hadir terdiam sejenak, apa yang baru saja mereka dengar. “ Apakah kalian semua ingin melihat keluarga kalian di tangan resi itu ?” untuk mengusir Resi Kano. cara bagaimana melenyapkan Sang Resi.
karena semua orang telah termakan hasutannya segera terwujud. “ Guru… Guru…Guru… Ada hal penting yang ingin kusampaikan ! Gawat guru….! “ Tenangkan dirimu, apa yang ingin kamu sampaikan ?” “ Jadi begini guru, saya mendengar sebuah kabar buruk !” Kabar apa itu ? Sehingga membuatmu tergopoh-gopoh seperti itu. “ “ Ja…ja… Jadi guru… Aku mendapat kabar, mengusir guru dari negeri ini. “ “ Hah… mengusirku ? Atas dasar apa Sang Prabu memutuskan hal itu ? yang begitu berat ?” bahkan Sang Prabu sepertinya juga ingin menghabisi guru !” Sang Resi terdiam mendengar kabar itu dari muridnya.
hingga membuat pihak istana begitu marah. adalah lari meninggalkan tempat ini guru. Hanya itu yang bisa dilakukan. main-main dengan keputusannya !” “ Kalau begitu ayo kita pergi !” Aku akan di sini untuk menghambat mereka. “ Nanti segera susul aku ke selatan. “ “ Ampun baginda raja, hamba mau melaporkan hal penting !” “ Apakah itu ?” “ Mohon ampun Baginda Raja, Saya menerima kabar bahwa Resi Kano telah melarikan diri pergi dari kerajaan kita !” Biadap..!!! Hahhhh!!!!! Bagaimana itu bisa terjadi ?” “ Hamba ! “ Hamba tidak tahu baginda raja !” Sekarang kejar Resi keparat itu.
Tangkap dia ! kerajaan tanpa seijinku ! ” “ Baik baginda raja !” diketahui oleh Prabu Aji Pramosa. yang telah dia susun terancam berantakan. meninggalkan kerajaan. atas keserakahan dan kezaliman Sang Raja. menuju tempat Resi Kano berada.
Akan tetapi sang Resi telah pergi terlebih dahulu. bertemu dengan murid Resi Kano. Sang Prabu murka dan melampiaskan kepada Sang Murid. Sang Prabu beserta rombongannya. sang Prabu melanjutkan pencarian. Kediri dengan perasaan sedih, benci dan dendam kepada Aji Pramosa.
agar tidak meninggalkan jejak. Resi Kano menuju ke arah pantai selatan Pulau Jawa. Melewati semak belukar, hutan belantara tanpa mengenal lelah. Akhirnya Resi Kano sampai di dekat Cilacap. oleh manusia. Dia kemudian bertapa di tempat itu. yang di alaminya. Selama perjalanan pencarian, rombongan sang Prabu beberapa kali tersesat. Akan tetapi berkat kegigihan Sang Prabu.
Dia berhasil menemukan tempat pertapaan dari Sang Resi. dari kejauhan bersama para pengawalnya. “ Lihatlah, disana Resi itu bertapa. Jangan sampai kabur lagi. Aku yang akan menghabisinya dari belakang !. “ tanda mengerti, ke tempat Resi Kano. Saat Sang Prabu telah berada di dekat Sang Resi, Prabu Aji segera menghujam Resi Kano dari belakang. seketika itu raga dari Sang Resi lenyap. gemuruh dan angin ribut dan para punggawanya berdiri. berkat mantra dan kesaktian yang dimilikinya.
Setelah keadaan menjadi tenang. seakan hendak menelan Sang Prabu. ombak laut semakin besar. Bergulung- gulung laksana badai. Ombak tinggi menghantam pantai. bermunculan dan terdampar di sekitar Teluk Cilacap. dikenal dengan nama Teluk Penyu.
Prabu Aji Pramosa keheranan melihat kejadian itu. Sang naga tampak tak suka dengan kehadiran Sang Prabu. para rombongan Prabu berhamburan menyelamatkan diri. mengeluarkan senjata panahnya, anak panahnya. perut Naga Raksasa. seketika sang naga tewas dan hanyut tertelan ombak laut selatan. muncullah seorang putri cantik dari arah timur atau tepatnya dari seberang pulau. Putri itu memanggil Sang Prabu .
Ketahuilah, aku adalah Dewi Wasowati. Aku berada di tempat ini karena di kutuk oleh Mahakuasa. berkat jasamu aku telah kembali menjadi manusia. Aku persembahkan cangkok kembang Wijayakusuma. Benda ini tak mungkin di temukan di alam biasa. dia akan menurunkan raja-raja berkuasa di tanah Jawa, terimalah persembahanku ini !” gembiralah hati Prabu Aji Pramosa. Hatinya berdebar-debar karena riangnya. kemampuan dan kekuatannya untuk mengarungi samudra. menerima cangkok kembang Wijayakuma.
Sang Prabu pun menghadap kepada Dewi Wasowati. “ Berdirilah wahai sang prabu. bersimpuh di hadapanku !” “ Baik dewi, terimakasih. bisa bertemu denganmu Dewi. “ Engkau telah menjadi saksi, Pulau Jawa. Karang ini akan kuberi nama Nusa yang berarti Pulau. kembang wijayakusuma, maka kutambahkan nama Kembangan. akan disebut orang dengan nama Nusa Kembangan. “ Terima kasih Dewi !. dengan nama itu. “ diserahkan kepada Sang Prabu, seketika itu lenyaplah Dewi Wasowati.
puas membayangkan kelak penguasa di Pulau Jawa selamanya. karang yang terhampar, kembali ke kerajaannya. dan kurang berhati-hati, Kembang Wijayakusuma yang di bawa terjatuh dan hanyut ditelan ombak. Sang Prabu baru sadar ketika sampai di pantai. membawa Cangkok Wijayakusuma. Sang Prabu pulang menuju Kediri. karang pulau Nusa Kembangan tumbuh pohon aneh. Prabu Aji Pramosa penasaran mendengar berita itu. Sang Prabu ingin mengetahui kebenarannya.
para pengawalnya pergi menuju Nusa Kembangan. pohon ajaib yang di ceritakan itu tiada lain pernah di terimanya dulu dari Dewi Wasowati. tertimpa sinar matahari serta halus bagaikan kain beludru, bunga dari Kembang Wijayakusuma nampak gemerlapan. dia merasa begitu menyesal karena teringat impiannya telah Namun apa hendak dikata, nasi telah menjadi bubur. di takdirkan oleh yang mahakuasa. Akhirnya Prabu Aji Pramosa pulang kembali ke istananya. sekarang disebut Nusakambangan.